@article{Warto_2017, title={Budaya Gadget di Pondok Pesantren Mitra IAIN Purwokerto}, volume={15}, url={https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/ibda/article/view/1060}, DOI={10.24090/ibda.v15i2.1060}, abstractNote={<p>Teknologi telah merambah seluruh kehidupan masyarakat. Pondok pesantren yang menjadi salahs atu elemen masyarakat juga terimbas oleh perkembangan teknologi tersebut. Teknologi gadget kini bisa dimiliki oleh siapapun karena harganya yang semakin terjangkau. Termasuk para santri di pondok pesantren juga dapat memiliki perangkat gadget. Budaya teknologi a) budaya <em>copy-paste</em>, b) budaya <em>like and share</em>, c) budaya solidaritas maya, d) budaya <em>selfie</em>, saat ini populer di masyarakat juga merambah pondok pesantren. Dari beberapa budaya tersebut tentunya ada budaya yang positif dan budaya negative. Pondok pesantren yang menjadi tempat menuntut ilmu agama sudah seharusnya menerapkan berbagai ketentuan dan peraturan pemanfaatan gadget di lingkungan pondok pesantren. Hal tersebut dilakukan agar suasana menuntur ilmu di lingkungan pondok pesantren tidak dirusak oleh kehadiran teknologi gadget yang dibawa oleh para santri. Dari penelitian yang dilakukan di beberapa pondok pesantren mitra IAIN Purwokerto, mayoritas telah memiliki ketentuan dan aturan pemanfaatan gadget di lingkungan pondok pesantren. aturan tersebut juga dilengkapi dengan sanksi bagi para santri yang melanggar ketentuan dan aturan. Ketentuan yang dibuat oleh para pengasuh pondok pesantren adalah berkaitan dengan waktu kapan boleh menggunakan gadget dan kapan tidak boleh menggunakannya. Jika ada santri yang melanggar maka langsung diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku di setiap pondok pesantren. untuk menciptakan budaya teknologi di pondok pesantren yang beradab dan bermoral, para pengasuh dan pengurus beberapa pondok pesantren mengadakan razia atau inspeksi mendadak dengan mengumpulkan dan melihat konten gadget setiap santri. Budaya teknologi yang santun dan beradab dapat dibentuk dari pondok pesantren dengan berbagai aturan dan ketentuan. Budaya teknologi yang baik dapat dibentuk dari kebiasaan-kebiasaan yang dibungkus dengan aturan-aturan yang mengikat sehingga timbul keengganan dan kesadaran dari para santri untuk dapat memanfaatkan perangkat gadget dengan baik dan bertanggungjawab.</p>}, number={2}, journal={IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya}, author={Warto, Warto}, year={2017}, month={Nov.}, pages={346–364} }