Pemahaman Jama’ah Sema’an Al-Qur’an Jantiko Mantab tentang Banyu Barokah

Authors

  • Wahyudi Wahyudi Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro

DOI:

https://doi.org/10.24090/ibda.v18i1.3536

Keywords:

Banyu barokah, Jantiko Mantab, Semaan al-Qur’an

Abstract

Phenomenon of community interaction with the Qur’an, in reality, has a varied and dynamic conception. The Jantiko Mantab community, for example, has a habit of putting water in the middle of reading the Qur’an. This water is called a Barokah Banyan nomenclature. But this often creates problems among puritans, because they are considered to have no clear argumentation in the perspective of syara ‘. So it needs a deep and comprehensive study of various aspects. The process of understanding the convergence of jama’ah semaan al-Qur’an Jantiko Mantab, seen from the perspective of the Berger & Luckman theory takes place through dialectical interaction of three forms of reality that become entry concepts, namely subjective reality, symbolic reality, and objective reality. The objective reality in the construction of the understanding of many baraka is the belief that the Qur’an is the source of baraka. From this Objective reality comes a symbolic expression of that belief (Symbolic reality) in the form of putting clear water in the Al-Qur’an. Individual understanding of the blessing of the Qur’an then interacts with the subjective reality of other individuals which then gives rise to an objective reality, in the form of banyu barokah.   Fenomena interaksi masyarakat dengan al-Qur’an pada realitasnya memiliki konsepsi yang variatif dan dinamis. Komunitas Jantiko Mantab misalnya, memiliki kebiasaan meletakkan air di tengah-tengah pembacaan al-Qur’an. Air ini disebut dengan nomenklatur banyu barokah. Namun hal ini sering kali menimbulkan problematika di kalangan kaum puritan, karena dianggap tidak memiliki argumentasi yang jelas dalam perspektif syara’. Sehingga perlu kajian yang mendalam dan komprehensip dari berbagai macam aspeknya. Proses konstruksi pemahamaan jama’ah semaan al-Qur’an Jantiko Mantab, dilihat dari perspektif teori Berger & Luckman berlangsung melalui interaksi yang dialektis dari tiga bentuk realitas yang menjadi entry concept, yakni subjective reality, symbolic reality dan objective reality. Objective reality dalam konstruksi pemahaman banyu barokah adalah keyakinan bahwa al-Qur’an merupakan sumber barokah. Dari Objective reality ini muncul ekspresi simbolik dari keyakinan tersebut (Symblolic reality ) berupa meletakkan air bening dalam semaan al-Qur’an. Pemahaman individu akan barokah al-Qur’an kemudian berinteraksi dengan realitas subjektif individu- individu lain yang kemudian memunculkan satu Objective reality, berupa banyu barokah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

al-Bukhari, M. bin I. 1422. Sahih al-Bukhari: Vol. VII. Dar Tawq al-Najah.
al-Qushayri, A. al-K. bin H. t.th. Lataif al-Isharat (Vol. 2). al-Hay’ahal-Mishriyah al-‘Ammah li al-Kitab.
al-Samarqandi, A. al-L. N. bin M. 1993. Bahr al-‘Ulum (Vol. 2). Dar Kutubal-Ilmiyah.
Al-Baghawi. 1420. Tafsir Ma’alim al-Tanzil (Vol. 3). Ihya’ al-Thurath, al-‘Araby
al-Sam’ani, A. M. 1997. Tafsir al-Qur’an (Vol. 3). Dar al-Watan.
Atabik, A. 2014. The Living Qur’an: Potret Budaya Tahfiz al-Qur’an di Nusantara. Jurnal Penelitian, 8(1).
Baqi, F. A. 1364. Mu’jam Mufahras li Alfadil Qur’an. Dar al-Hadith.
Basrowi, S. 2002. Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro. Insan Cendekian.
Emoto, M. 2006. The True Power of Water. MQ Publishing.
Esack, F. 2002. The Qur’an a Short Introduction. Oneword Publication.
Gus Alif. (2018, November 18). Banyu Barokah Dzikir [Catatan].
Hidayat, D. N. t.t.. Konstruksi Sosial Industri Penyiaran: Kerangka Teori
Mengamati Pertarungan di Sektor Penyiaran. UU Penyiaran, KPI dan Kebebasan Pers
Jaiz, N. (2018, November 28). Banyu Barokah [Catatan].
Johanson, B. 2017. “Functional Water in Promotion of Health Beneficial effect and Prevention of Disease”. Internal Medicine Review, 3(2).
Junaidi, D. 2015. “Living al-Qur’an: Sebuah Pendekatan Baru Dalam Kajian al-Qur’an (Studi Kasus di Pondok Pesantren as-Siraj al-Hasan Desa Kalimukti Kec. Pabedilan Kab. Cirebon”. Journal of al-Qur’an and Hadith Studies, 4(2).
Mansur, M. 2007. “Living al-Qur’an dalam Lintasan Sejarah Studi al-Qur’an”. Dalam Metodologi Penelitian Living al-Qur’an dan Hadis. TH Press.
Mbah Yai Ilyas. (2018, Nopember). Banyu Rajah [Catatan].
Munawwir, A. W. 1997. Kamus al-Munawwir. Pustaka Progressif.
Mustaqim, A. 2017. Metode Penelitian al-Qur’an dan Tafsir. Idea Press.
Nafisah. 2015. Majelis Sima’an al-Qur’an Mantab Purbojati dalam Mujahadah
Dzikrul Ghafilin Ahad Legi (Studi Living Qur’an di Daerah Istimewa Yogyakarta). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Nasional, D. P. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.
Nemoto, Y. (2014, 12 Oktober). Message from Water and Science. The 9th
Annual Conference on the Physics Chemistry and Biology of Water, Bulgaria.
Nur Laila. t.t.. Banyu Barokah [Catatan].
Nurdin, A. 2012. Komunikasi Magis Dukun (Studi Fenomenologi Tentang Kompetensi Komunikasi Dukun). Jurnal Komunikasi, 01(5).
Sahiri, D. 2017. Strategi Dakwah Gus Miek dalam Sema’an Qur’an Mantab Rabu Pahing Kabupaten Ponorogo. IAIN Ponorogo.
Sumarlina, E. S. N., Heriyanto, & Ike Rostikawati Husen. 2017. “Pengobatan Tradisional Berbasis Kearifan Lokal”. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(7).
Zaid, N. H. A. 2002. Tekstualitas al-Qur’an, terj. Khoiron Nahdliyin. LKiS.
Zakariya, A. bin F. bin. 1979. Mu’jam Maqayis al-Lughah (Vol. 1). Dar al-Fikr.

Downloads

Published

2020-04-28

How to Cite

Wahyudi, W. (2020). Pemahaman Jama’ah Sema’an Al-Qur’an Jantiko Mantab tentang Banyu Barokah. IBDA` : Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 18(1), 31–47. https://doi.org/10.24090/ibda.v18i1.3536