Kontroversi Kesaksian Perempuan : Mengurai Tafsir Kesaksian Perempuan dalam Al-Qur'an

Authors

  • Naqiyah Naqiyah STAIN Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.24090/mnh.v5i2.612

Keywords:

witness, woman, ulama, and the Qur’an

Abstract

Terdapat kontroversi tentang kesaksian perempuan dalam hal nilai kesaksian, cakupan kesaksian, dan hukum mempersaksikannya. Sementara, disimpulkan bahwa jika teks diinterpretasikan secara tekstual, maka nilai kesaksian perempuan adalah separuh kesaksian laki-laki, dan hal ini hanya mencakup hal-hal yang berkaitan dengan harta benda. Adapun hukum mempersaksikannya hanya sebagai anjuran. Akan tetapi, jika teks diinterpretasikan secara kontekstual, maka nilai kesaksian perempuan sama dengan kesaksian laki-laki. Dalam tulisan ini saya berargumen bahwa kesaksian perempuan menurut al-Qur’an sama dengan kesaksian laki-laki, baik ditafsirkan secara tekstual maupun secara kontekstual,baik dalam hal yang berkaitan dengan harta benda maupun yang berhubungan dengan masalah ĥudūd. Adapun mengenai hukum mempersaksikannya, secara umum dalam al-Qur’an digunakan kata berbentuk ‘amr sehingga dapat dipahami sebagai perintah.There are some controversies concerning woman witnesses in terms of their testimony, the scope of the subjects, and the legal status of testimony.  It is tentatively concluded that if texts are normatively interpreted textually, then, the testimony of a woman is valued only one half of that of a man, and this is only for the matters concerning with goods, while the law on the subjects of these matters is only recommendation.  However, if normative texts are interpreted contextually, then, the testimony of a woman has an equal value with that of a man.  In this study, I argue that the testimony of a woman according to the texts of Holly Qur’an equals to the testimony of a man, no matter the texts are interpreted textually or contextually in both subjects concerning with goods and with hudūd.  Regarding the legal status of testimony, in the Qur’anic texts generally the word amr is used, so this can be considered as compulsary.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abu Syuqqah. Jati Diri Wanita menurut al-Qur'ān dan Hadis, terj. Mujiyo dari Taĥrīr al-Mar′ah fī ‘Ashr al-Risālah. Bandung: al-Bayan, 1993.
Al-Alūsi, Abū al-Faďl Syihāb al-Dīn al-Sayyaid Maĥmūd. Rūĥ al-Ma'ānī fī Tafsīr al-Qur’an al-'Ażīm wa al-sab' al-Mašānī. t.tp.: Dār al-Fikr, t.t.
Al-Aşfihānī, Al-Rāghi., Mu’jam Mufradāt Alfāż al-Qur'ān. Beirut: Dār al-Fikr li-al-Ţibā’ah wa al-Nasyr wa al-Tawzī’, t.t.
Al- Bukhārī. Şaĥīĥ al-Bukhāri. Bandung: Syirkah al-Ma’ārif, t.t.
Al-Fairūzābādī. Başāir Żawī al-Tamyīz fī Laţāif al-Kitāb al-'Azīz. Başīrah fī al-Wāw, al-Maktabah al-Syāmilah, I.
‘Ali, ‘Abdullah Yusuf. The Holy Qur'ān: Text Translation & Commentary. Brentwood., Maryland: Amana Corporation, 1409/1989, 1257.
Al-Jurjānī. al-Ta’rīfāt. al-Maktabah al-Syāmilah, http://www.alwarraq.com, I.
Al-Maĥallī, Jalāl al-Dīn dan Jalāl al-Dīn al-Suyūţī. Tafsīr al-Jalālain. t.tp: Mauqi’ al-Tafāsīr, al-Maktabah al-Syāmilah, htt://www.altafsir.com., t.t.
Al-Qurţubī, Abū ‘Umar Yūsuf. al-Kāfī f ī-Fiqh Ahl al-Madīnah, taĥqīq Muĥammad Amīn, cet. 2. Riyāď: Maktabah al-Riyāď al-Ĥadīšah, t.t.
Al-Rāzī, Fakhr al-Dīn. Mafātīĥ al-Ghaib. t.tp: mauqi’ al-Tafāsīr, al-Maktabah al-Syāmilah,http://www.altafsir.com), IV.
Al-Sijistānī, Abū Dāwūd Sulaimān bin al-Asy’aš. Sunan Abi Dāwud. Cairo: Dār al-Ĥadīš, 1999.
Al-Syarbīnī, Muĥammad al-Khaţīb. Mughnī al-Muhtāj. t.tp: Dār al-Fikr, 1398H.
Al-Syawkānī, Al-Imām Muĥammad bin ‘Alī. Nail al-Awţār. Beirut: Dār al-Kutb al-‘Ilmiyyah, 1403H.
Al-Zaila’ī, Fakhr al-Dīn. Tabyīn al-ĤaqāiqSyarĥ Kanz al-Daqāiq. t.t.p.: Dār al-Ma’rifah al-Ţibā’ah, t.t.
Bakti, Andi Faisal, “Commucation and Dakwah: Religious Learning Groups and Their Role in the Protection of Islamic Human Security and Rights for Indonesian Civil Society,” dalam Comaparative Education, Terrorism and HumanSecurity: From Critical Pedagogy to Peace Building?, ed. Wayne Nelles, New York: Palgrave Macmillan, 2003.

Downloads

How to Cite

Naqiyah, N. (2011). Kontroversi Kesaksian Perempuan : Mengurai Tafsir Kesaksian Perempuan dalam Al-Qur’an. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 5(2), 181–196. https://doi.org/10.24090/mnh.v5i2.612

Issue

Section

ARTICLES
Share |