Mengurai Nikah Siri dalam Islam

Authors

  • Naqiyah Naqiyah STAIN Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.24090/mnh.v6i2.608

Keywords:

nikah siri, pernikahan dini, ulama, pencatatan pernikahan, al-Qur’an

Abstract

Para ulama berbeda pendapat tentang pengertian nikah siri berikut hukumnya. Sebagian kalangan menganggap nikah siri tidak melanggar hukum, sedangkan sebagian lainnya memandangnya melanggar hukum atau setidaknya sebagai pemicu ketidaktertiban dalam masyarakat sehingga perlu dilarang. Tulisan ini mengurai aneka ragam nikah siri berikut pandangan-pandangan tersebut. Kemudian, dengan menggunakan metode qiyÄs, sadd al-źarÄ«`ah, dan maÅŸlaÄ¥ah, serta memperhatikan tujuan-tujuan nikah, penulis berkesimpulan bahwa tujuan-tujuan pernikahan sebagaimana digambarkan oleh al-Qur’an seperti saling melindungi tidak akan dicapai dengan nikah siri. Di samping itu, peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai saksi, wali, dan pencatatan pernikahan harus dipatuhi umat Islam Indonesia, karena telah menjadi qÄnÅ«n yang mengikat sehingga tidak ada ruang lagi untuk mengikuti pendapat yang berbeda dengan peraturan hukum tersebut.  Hal ini berdasarkan kaidah h}ukm al-qadi ilzam wa yarfa’ al-khilaf  (keputusan hakim adalah memaksa/mengikat dan meniadakan perbedaan). Dengan demikian, saya menyimpulkan bahwa nikah siri harus dilarang karena jelas melanggar hukum dan memicu ketidaktertiban dalam masyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

`Abd Allah ibn `Abd al-Raĥmān ibn al-Faďl ibn Bahrām al-Dārimī. Sunan al-Dārimī. ttp: tnp., t.t.
`Āsyūr, Ibnu. Al-Taĥrīr wa al-Tanwīr. Ttp.: Dār Ţaibah li-al-Nasyr wa al-Tawzī`, 1420H/1999M.
Al-Aşfahānī., Al-Rāghib. Mu`jam Mufradāt Alfāż al-Qur’ān. Beirut: Dār al-Fikr, t.t.
Al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin al-Mughirah, Sahih al-Bukhari, Mesir: Mauqi’ Wazarah al-Auqaf, t.t.
Ibnu Fāris, Abī al-Ĥusain Ahmad. “Maqāyīs al-Lughah” al-Muhaqqiq ‘Abd al-Salām Muhammad Hārūn. CD al-Maktabah al-Syāmilah.
Ibnu Manżūr, Muhammad ibn Mukram. Lisān al-‘Arb, 15 vol. Beirut: Dār Şādir, tt.
Ibnu Rusyd, Abū al-Walīd Muhammad ibn Ahmad ibn Muhammad ibn Ahmad. Bidayah al-Mujtahid wa-Nihāyah al-Muqtasid. Semarang: Maktabah Usaha Keluarga, u.d.
Al-Jazirī, ‘Abdu al-Rahmān. Al-Fiqh ‘alā Maźāhib al-Arba’ah. Dār al-Fik, u.d.
Al-Jurjānī. “Al-Ta’rīfāt”. CD al-Matabah al-Syāmilah.
Ibn Kašīr, Ismā`l bin `Umar. Tafsīr al-Qur’ān al-`Ażīm. 8 vol. Dār Ţaibah li-al-Nasyr wa al-tawzī`, 1420H/1999M.
Marhumah. ”Anjuran Menikah” dalam Marhumah dan M. Alfatih Suryadilaga (ed.). Membina Keluarga Mawaddah wa Rahmah dalam Bingkai Sunah Nabi. Yogyakarta: Pusat Studi Gender (PSW) IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Ford Foundation, 2003.
Mudzhar, M. Atho’, ”Wanita dan Hukum Keluarga di Dunia Islam Modern” dalam M Atho’ Muzdhar, & Khairuddin Nasution (ed.). Hukum Keluarga di Dunia Islam. Jakarta: Ciputat Press, 2003.
Al-Qarāfī, Syihāb al-Dīn Abū al-`Abbās. Al-Furūq. Beirut: Dār al-Ma`rifah, tt.
Al-Rāzī, Fakhr al-Dīn. “Mafātīĥ al-Ghaib” dalam CD al-Maktabah al-Syamilah.
Al-Sarakhsi, Abū Bakr Muhammad bin Abī Sahl. “Al- Mabsūţ” . 34 vol. CD al-Maktabah al-Syamilah.
Al-Tabrani, Abu al-Qasim Sulaiman bin Ahmad., ”al-Mu’jam al-Ausat”. Kairo: Dar al-Haramain, 1415.
Wadud-Muhsin, Amina. Qur’an and Woman. Kuala Lumpu: Fajar Bakti SDN. BH, 1992.
Al-Zanjānī, Mahmūd Ahmad. Takhrīj al-Furū’ ‘alā al-Uşūl. Beirut: Mu`assasah al-Risālah, 1987.
Al-Zuhaylī, Wahbah. Al-Fiqh al-Islāmī wa Adillatuh. Damaskus: Dār al-Fikr, 1405H/1985M.
Tim Pengarusutamaan Gender Departemen Agama RI,. Pembaharuan Hukum Islam: Counter Legal Draft Kompilasi Hukum Islam. Jakarta: tnp., 2004.

How to Cite

Naqiyah, N. (2012). Mengurai Nikah Siri dalam Islam. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 6(2), 253–268. https://doi.org/10.24090/mnh.v6i2.608

Issue

Section

ARTICLES
Share |