Reinterpretasi Hukum Larangan Bepergian tanpa Mahram bagi Perempuan
DOI:
https://doi.org/10.24090/mnh.v6i1.594Keywords:
safar, mahram, sanad, matan, dan ta’arudAbstract
Sudah sangat lama diterima oleh para ulama, bahwa seorang wanita, tidak dipebolehkan sendirian bepergian, tanpa mahram, dengan dasar yang jelas yaitu hadis Nabi Muhammad saw. Dalam konteks modern, pengamalan hadis ini sangat sulit. Harus ada terobosan dari perspektif hukum Islam untuk memberikan kesempatan bagi wanita Muslim untuk bergerak bebas, terutama untuk perjalanan agama wajib. Ahli hukum Islam harus memperkirakan bahwa suatu hari, sangat mungkin, seorang wanita muslimah akan melakukan perjalanan dari tempat yang jauh untuk melakukan haji tanpa mahram. Hal itu sejalan dengan prediksi Nabi dalam hadisnya bahwa kelak, pada suatu waktu tertentu, karena baiknya keamanan dalam perjalanan, akan terdapat seorang wanita Muslim yang pergi ke Mekkah dari wilayah yang sangat jauh untuk melakukan haji tanpa mahram. Pada akhirnya, artikel ini berusaha untuk mencari hukum baru dengan mengkompromikan dua hadis yang kelihatannya bertentangan sesuai dengan konteks.Downloads
Download data is not yet available.
References
‘Azami, Muhammad Mustafa. Manhaj al-Naqd ‘ind al-Muhaddis|in: Naskhatuh wa Tarikhuh. Riyad: Syirkah Tab’ah al-Su’udiyyah, t.t.
Al-Bukhari. “Sahih al-Bukhari†dalam CD Mawsu’ah al-Hadis| al-Syarif. Ttp.: Syirkah al-Baramij al-Islamiyyah al-Dawliyyah, 1991-1997.
Emi, Atar. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa, 1989.
Al-Habasyi, Muhammad. Al-Mar’ah bayn al-Syari’ah wa al-Hayah. Damaskus: Dar al-Tajdid, 2002.
Al-Jawabi, Muhammad Tahi. Juhud al-Muhaddis|in fi Naqd al-Matn al-Nabawi al-Syarif. Tunis: Mua`ssasah ‘Abd al-Karim ibn ‘Abd Allah, 1986.
Al-Jaziri, ‘Abd al-Rahman. Al-Fiqh ‘ala Mazahib al-Arba’ah, 4 jilid. Beirut: Dar al-Fikr, 1990.
Al-Khatib, Muhammad ‘Ajjaj. Usul al-Hadis|: Usuluh wa Mustalahuh. Beirut: Dar al-Fikr, 1989.
Al-Munawwir, Ahmad Warson. Al-Munawwir: Kamus Arab. Yogyakarta: PP Krapyak, 1983.
Al-Qardawi, Yusuf. Kayfa Nata’amal ma’a al-Sunnah al-Nabawiyyah. Ribat Maroko: Dar al-Aman, 1993.
----------. Kajian Kritis Pemahaman Hadis: Antara Pemahaman Tekstual dan Kontekstual. Jakarta: Islamuna Press, 1994
Rahman, Zufran. Kajian Kritis Sunnah Nabi saw. Sebagai Sumber Hukum Islam: Jawaban terhadap Ingkar Sunnah. Jakarta: Pedoman Ilmu, 1995.
Sa’y, Muhammad Nu’aim. Bolehkah Wanita Pergi Sendirian, terj. Eva Mushoffa. Jakarta: Mustaqim, 2003.
Al-Siba’i, Musthafa. Sunnah dan Peranannya dalam Penetapan Hukum Islam: Sebuah Pembelaan Kaum Sunni, terj. Nurcholis Madjid. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1991.
Al-Tahhan, Mahmud. Taysir Mustalah al-Hadis. Berut: Dar al-Qur’an al-Karim, t.t.
Al-Zuhayli, Wahbah. al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, 9 jilid. Damaskus: Dar al-Fikr, 1983.
Majma’ al-Lughah al-‘Arabiyyah. Al-Mu’jam al-Wasit, 2 juz. Mesir: Dar al-Ma’arif, 1973.
Al-Bukhari. “Sahih al-Bukhari†dalam CD Mawsu’ah al-Hadis| al-Syarif. Ttp.: Syirkah al-Baramij al-Islamiyyah al-Dawliyyah, 1991-1997.
Emi, Atar. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa, 1989.
Al-Habasyi, Muhammad. Al-Mar’ah bayn al-Syari’ah wa al-Hayah. Damaskus: Dar al-Tajdid, 2002.
Al-Jawabi, Muhammad Tahi. Juhud al-Muhaddis|in fi Naqd al-Matn al-Nabawi al-Syarif. Tunis: Mua`ssasah ‘Abd al-Karim ibn ‘Abd Allah, 1986.
Al-Jaziri, ‘Abd al-Rahman. Al-Fiqh ‘ala Mazahib al-Arba’ah, 4 jilid. Beirut: Dar al-Fikr, 1990.
Al-Khatib, Muhammad ‘Ajjaj. Usul al-Hadis|: Usuluh wa Mustalahuh. Beirut: Dar al-Fikr, 1989.
Al-Munawwir, Ahmad Warson. Al-Munawwir: Kamus Arab. Yogyakarta: PP Krapyak, 1983.
Al-Qardawi, Yusuf. Kayfa Nata’amal ma’a al-Sunnah al-Nabawiyyah. Ribat Maroko: Dar al-Aman, 1993.
----------. Kajian Kritis Pemahaman Hadis: Antara Pemahaman Tekstual dan Kontekstual. Jakarta: Islamuna Press, 1994
Rahman, Zufran. Kajian Kritis Sunnah Nabi saw. Sebagai Sumber Hukum Islam: Jawaban terhadap Ingkar Sunnah. Jakarta: Pedoman Ilmu, 1995.
Sa’y, Muhammad Nu’aim. Bolehkah Wanita Pergi Sendirian, terj. Eva Mushoffa. Jakarta: Mustaqim, 2003.
Al-Siba’i, Musthafa. Sunnah dan Peranannya dalam Penetapan Hukum Islam: Sebuah Pembelaan Kaum Sunni, terj. Nurcholis Madjid. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1991.
Al-Tahhan, Mahmud. Taysir Mustalah al-Hadis. Berut: Dar al-Qur’an al-Karim, t.t.
Al-Zuhayli, Wahbah. al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, 9 jilid. Damaskus: Dar al-Fikr, 1983.
Majma’ al-Lughah al-‘Arabiyyah. Al-Mu’jam al-Wasit, 2 juz. Mesir: Dar al-Ma’arif, 1973.
Downloads
How to Cite
Hajar, I. I. (2012). Reinterpretasi Hukum Larangan Bepergian tanpa Mahram bagi Perempuan. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 6(1), 143–156. https://doi.org/10.24090/mnh.v6i1.594
Issue
Section
ARTICLES
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).