Permasalahan Implementasi PERDA Syariah dalam Otonomi Daerah
DOI:
https://doi.org/10.24090/mnh.v7i2.571Keywords:
Perda syariah, otonomi daerah, yuridis formal, hukum Islam, politik IslamAbstract
Syariah menjadi kajian unik bukan hanya dimaknai sebagai entitas wajib patuh, namun juga karena posisi yuridisinya yang dilematis dalam hukum nasional. Tulisan ini berusaha untuk menganalisis implementasi perda syariah dalam otonomi daerah di Indonesia. Keberadaan perda syariah selama ini masih dilematis baik dari segi konsep maupun implementasi. Banyak kalangan menilai bahwa perda syariah sendiri dipandang tidak perlu, namun ada juga yang menilai bahwa perda syariah sendiri penting dalam menjaga moral masyarakat. Meskipun demikian, secara yuridis formal perda syariah tidak berlaku secara konstitusional, namun keberadaan perda syariah masih dipertahankan hingga kini. Bahkan perda syariah sendiri cenderung terpolitisasi daripada menegakkan ketertiban. Tulisan ini akan mengelaborasi lebih lanjut bagaimana kedudukan perda syariah dalam otonomi daerah di Indonesia, apakah ia hanya sebagai alat politik untuk menarik dukungan masyarakat bagi partai politiknya atau memang murni aspirasi masyarakat.References
Abdillah, Masykuri. Formalisasi Syariat Islam di Indonesia: Pergulatan tak pernah Tuntas. Jakarta: Renaisans, 2007.
Ahmad, Munawar. “Fenomena Perda Syariah : Institusional Identitas pada Tingkat Local Stateâ€, Jurnal Sosiologi Agama dan Perubahan Sosial. Volume I No.1 tahun 2007.
Anugrah, Iqra. “Political Parties and Religious Local Ordinances in Post-Suharto Indonesiaâ€. Tesis tidak diterbitkan. Kyoto: Ritsumeikan Asia Pacific University, 2011.
Asmuni. “Menimbang Signifikasi Perda Syariatâ€. Al-Mawarid. Vol. XXVI, No. 1, tahun 2006.
Asshiddiqie, Jimly. Teori Hans Kelsen Tentang Hukum. Jakarta: Mahkamah Konstitusi RI, 2006.
Azizy, Qodry. Eklektisisme Hukum Nasional: Kompetisi Antara Hukum Islam dan Hukum Umum. Yogyakakarta: Gama Media, 2002.
Bush, Ray. “Regional Shari’a Regulations in Indonesia: Anomaly or Symptom?â€, dalam Fealy, Greg (ed.). Expressing Islam: Religious Life and Politics in Indonesia.. Singapore: ISEAS Press, 2008
Candraningrum, Dewi. “Perda Sharia and The Indonesian Women’s Critical Perspectiveâ€. SOAI, Vol. I, No. 1, tahun 2011.
Huda, Miftahul. “Manhaj Fikih Islam Kultural (Eksplorasi, Kritik, dan Rekonstruksi)â€. Al-Manahij. Vol. VI, No. 1, tahun 2012.
Hosen, Nadirsyah. Shari’a and Constitutional Reform in Indonesia. Singapore: ISEAS, 2007.
Ka’bah, Rifyal. Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: Universitas Yarsi, 1999.
Kamil, Sukron. Syari’ah Islam dan HAM, Dampak Perda Syariah terhadap Kebebasan Sipil, Hak-Hak Perempuan, dan Non Muslim. Jakarta: CSRC UIN Jakarta, 2007.
Rahardjo, Satjipto. Ilmu Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000.
Santoso, Topo. Membumikan Hukum Pidana; Penegakan Syari’at dalam Wacana dan Agenda. Jakarta: Gema Insani, 2003.
Thalib, Sayuti. Receptio A Contrario: Hubungan Hukum Adat dan Hukum Islam. Jakarta: Bina Aksara, 1982.
Yasid, Abu. “Hukum Islam Versus Positivisme Barat (Kajian Perbandingan Mazhab Jurisprudensi Perspektif Ilmu Hukum)â€. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam. Vol. VI, No. 1, tahun 2012.
Ahmad, Munawar. “Fenomena Perda Syariah : Institusional Identitas pada Tingkat Local Stateâ€, Jurnal Sosiologi Agama dan Perubahan Sosial. Volume I No.1 tahun 2007.
Anugrah, Iqra. “Political Parties and Religious Local Ordinances in Post-Suharto Indonesiaâ€. Tesis tidak diterbitkan. Kyoto: Ritsumeikan Asia Pacific University, 2011.
Asmuni. “Menimbang Signifikasi Perda Syariatâ€. Al-Mawarid. Vol. XXVI, No. 1, tahun 2006.
Asshiddiqie, Jimly. Teori Hans Kelsen Tentang Hukum. Jakarta: Mahkamah Konstitusi RI, 2006.
Azizy, Qodry. Eklektisisme Hukum Nasional: Kompetisi Antara Hukum Islam dan Hukum Umum. Yogyakakarta: Gama Media, 2002.
Bush, Ray. “Regional Shari’a Regulations in Indonesia: Anomaly or Symptom?â€, dalam Fealy, Greg (ed.). Expressing Islam: Religious Life and Politics in Indonesia.. Singapore: ISEAS Press, 2008
Candraningrum, Dewi. “Perda Sharia and The Indonesian Women’s Critical Perspectiveâ€. SOAI, Vol. I, No. 1, tahun 2011.
Huda, Miftahul. “Manhaj Fikih Islam Kultural (Eksplorasi, Kritik, dan Rekonstruksi)â€. Al-Manahij. Vol. VI, No. 1, tahun 2012.
Hosen, Nadirsyah. Shari’a and Constitutional Reform in Indonesia. Singapore: ISEAS, 2007.
Ka’bah, Rifyal. Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: Universitas Yarsi, 1999.
Kamil, Sukron. Syari’ah Islam dan HAM, Dampak Perda Syariah terhadap Kebebasan Sipil, Hak-Hak Perempuan, dan Non Muslim. Jakarta: CSRC UIN Jakarta, 2007.
Rahardjo, Satjipto. Ilmu Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000.
Santoso, Topo. Membumikan Hukum Pidana; Penegakan Syari’at dalam Wacana dan Agenda. Jakarta: Gema Insani, 2003.
Thalib, Sayuti. Receptio A Contrario: Hubungan Hukum Adat dan Hukum Islam. Jakarta: Bina Aksara, 1982.
Yasid, Abu. “Hukum Islam Versus Positivisme Barat (Kajian Perbandingan Mazhab Jurisprudensi Perspektif Ilmu Hukum)â€. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam. Vol. VI, No. 1, tahun 2012.
Downloads
Published
23-12-2013
How to Cite
Jati, W. R. (2013). Permasalahan Implementasi PERDA Syariah dalam Otonomi Daerah. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 7(2), 305–318. https://doi.org/10.24090/mnh.v7i2.571
Issue
Section
ARTICLES
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).