Aplikasi Teori Double Movement Fazlur Rahman terhadap Doktrin Kewarisan Islam Klasik
DOI:
https://doi.org/10.24090/mnh.v7i2.564Keywords:
gerak-gand, Fazlur Rahman, waris, metode tafsir, fiqh kontemporerAbstract
Perbedaan metode tafsir mengakibatkan perbedaan produk hukum. Salah satu dari berbagai banyak isu yang kerap kali menjadi tema perdebatan adalah kewarisan Islam. Dalam hal waris, mayoritas ulama klasik memandang bahwa ketentuannya bersifat tetap (qat’i) dan tidak boleh ada perubahan atas dirinya. Berbeda dengan pendapat yang dilontarkan kalangan progressif bahwa perlu adanya redefinisi terhadap istilah qat’i dengan melihat sejarah atas eksistensinya. Tawaran segar muncul dari Fazlur Rahman, intelektual muslim asal Pakistan yang berpikiran maju. Dalam memahami dan menafsiri teks al-Qur’an ia memperkenalkan teori gerak-ganda, yaitu teori yang menghendaki adanya pemahaman terhadap makna al-Qur’an dalam konteks kesejarahannya (sosio-historikal) sehingga tidak memunculkan istilah subyektifitas tafsir, dengan harapan teks dan makna yang ada dalam al-Qur’an tidak dipahami secara stagnan tetapi dinamis dengan tujuan Islam tetap bisa menjawab isu-isu kontemporer yang berkembang pada saat ini dan tetap menjadi agama yang rahmatan lil ‘alamin dan likulli zaman wa makan.References
A’la, Abd. Dari Neomodernisme ke Islam Liberal: Jejak Fazlurrahman dalam Wacana Islam di Indonesia. Jakarta: Paramadina, 2003.
Abdullah, Amin. Paradigma Alternatif Pengembangan Ushul Fiqh dan Dampaknya pada Fiqh Kontemporer, dalam Mazhab Jogja: Menggagas Paradigma Ushul Fiqh Kontemporer. Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2002.
Al-Humami, Zulkifli. Studi Penerapan Konsep Gerakan Ganda Fazlur Rahman dan Konsep Kritik Nalar Islam Mohammad Arkoun dalam Pembagian Waris. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: UIN Sunan Kali Jaga, 2005.
Ali, Daud. Hukum Islam dan Peradilan Agama. Jakarta: Rajawali, 1997.
Anwar, Syamsul. Pengembangan Metode Penelitian Hukum Islam. Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2002.
Coulson, Noel James. Conflict and Tension in Islamic Jurisprudence. Chicago & London: The University of Chicago Press, 1969.
Hadrianto, Budi. 50 Tokoh Islam Liberal Indonesia. Jakarta: Hujjah Press, 2007.
Hasan, Muhammad Tholhah. Prospek Islam dalam Menghadapi Tantangan Zaman, Jakarta: Lantabora Press, 2005.
Hazairin. Hukum Kewarisan Menurut Al-Qur’an. Jakarta: Tintamas, 1961.
Hidayat, Komarudin. “Arkoun dan Tradisi Hermeneutikaâ€, dalam Hendrik Meulemen, Tradisi Kemodernan dan Metamodernisme: Memperbincangkan Pemikiran Muhammad Arkoun. Yogyakarta: LKiS, 1996.
Jumantoro, Totok dan Samsul Munir. Kamus Ilmu Ushul Fikih. Jakarta: Amzah, 2009.
KhallÄf, Abdul WahhÄb. ‘Ilmu Ushul Fiqh, terj. Masdar Helmy. Bandung: Gema Risalah Press, 1996.
Mawardi. “Hermeneutika al-Qur’an Fazlurrahman (Teori Double Movement)†dalam Syahiron Syamsuddin (ed.), Hermenetika Al-Qur’an dan Hadis. Yogyakarta: Elsaq Press, 2010.
Mas’adi, Ghufron A. Pemikiran Fazlurrahman tentang Metodologi Pembaharuan Hukum Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998.
Putri, Wahyuni Eka. “Hermeneutika Hadis Fazlurrahman†dalam Syahiron Syamsuddin (ed.), Hermenetika Al-Qur’an dan Hadis. Yogyakarta: Elsaq Press, 2010.
Palmer, Richard E. Hermeneutics: Interpretation Theory in Schleiermacher, Dilthey,Heidegger, and Gadamer. Evanston: Northwestern University Press, 1969.
Rahman, Fazlur. Islam dan Modernitas Tentang Transformasi Intelektual, terj. Ahsin Muhammad. Bandung: Pustaka, 1995.
Rahman, Fazlur. Tema Pokok Al-Qur’an, terj. Anas Mahyuddin. Bandung: Pustaka, 1996.
Rahman, Fazlur. Gelombang Perubahan dalam Islam, terj. Aam Fahmia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001.
Rahman, Yusuf. “Unsur Hermeneutika dalam tafsir al-Baidlawiâ€, Ulumul Qur’an, vol.7, no.3 1996.
Rofiq, Ahmad. Pembaharuan Hukum Islam di Indonesia. Yogyakarta: Gama Media, 2001.
Sa’adah, Sri Lum’atus. “Transformasi fikih Klasik Menuju Fikih Kontemporer: Sebuah Tawaran Penemuan Hukum Islam Melalui Metode Double Movement†dalam Jurnal Falasifa, 3, 1, 2012.
Safyan, Ali. “Kritik Fazlur Rahman Terhadap Uzlahâ€, Skripsi tidak diterbitkan. Semarang : Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang, 2001.
Sibwaihi. Hermeneutika Al-Qur’an Fazlur Rahman. Yogyakarta dan Bandung: Jalasutra, 2007.
Supena, Ilyas, dan M. Fauzi. Dekonstruksi dan Rekonstruksi Hukum Islam. Yogyakarta: Gama Media, 2002.
Abdullah, Amin. Paradigma Alternatif Pengembangan Ushul Fiqh dan Dampaknya pada Fiqh Kontemporer, dalam Mazhab Jogja: Menggagas Paradigma Ushul Fiqh Kontemporer. Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2002.
Al-Humami, Zulkifli. Studi Penerapan Konsep Gerakan Ganda Fazlur Rahman dan Konsep Kritik Nalar Islam Mohammad Arkoun dalam Pembagian Waris. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: UIN Sunan Kali Jaga, 2005.
Ali, Daud. Hukum Islam dan Peradilan Agama. Jakarta: Rajawali, 1997.
Anwar, Syamsul. Pengembangan Metode Penelitian Hukum Islam. Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2002.
Coulson, Noel James. Conflict and Tension in Islamic Jurisprudence. Chicago & London: The University of Chicago Press, 1969.
Hadrianto, Budi. 50 Tokoh Islam Liberal Indonesia. Jakarta: Hujjah Press, 2007.
Hasan, Muhammad Tholhah. Prospek Islam dalam Menghadapi Tantangan Zaman, Jakarta: Lantabora Press, 2005.
Hazairin. Hukum Kewarisan Menurut Al-Qur’an. Jakarta: Tintamas, 1961.
Hidayat, Komarudin. “Arkoun dan Tradisi Hermeneutikaâ€, dalam Hendrik Meulemen, Tradisi Kemodernan dan Metamodernisme: Memperbincangkan Pemikiran Muhammad Arkoun. Yogyakarta: LKiS, 1996.
Jumantoro, Totok dan Samsul Munir. Kamus Ilmu Ushul Fikih. Jakarta: Amzah, 2009.
KhallÄf, Abdul WahhÄb. ‘Ilmu Ushul Fiqh, terj. Masdar Helmy. Bandung: Gema Risalah Press, 1996.
Mawardi. “Hermeneutika al-Qur’an Fazlurrahman (Teori Double Movement)†dalam Syahiron Syamsuddin (ed.), Hermenetika Al-Qur’an dan Hadis. Yogyakarta: Elsaq Press, 2010.
Mas’adi, Ghufron A. Pemikiran Fazlurrahman tentang Metodologi Pembaharuan Hukum Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998.
Putri, Wahyuni Eka. “Hermeneutika Hadis Fazlurrahman†dalam Syahiron Syamsuddin (ed.), Hermenetika Al-Qur’an dan Hadis. Yogyakarta: Elsaq Press, 2010.
Palmer, Richard E. Hermeneutics: Interpretation Theory in Schleiermacher, Dilthey,Heidegger, and Gadamer. Evanston: Northwestern University Press, 1969.
Rahman, Fazlur. Islam dan Modernitas Tentang Transformasi Intelektual, terj. Ahsin Muhammad. Bandung: Pustaka, 1995.
Rahman, Fazlur. Tema Pokok Al-Qur’an, terj. Anas Mahyuddin. Bandung: Pustaka, 1996.
Rahman, Fazlur. Gelombang Perubahan dalam Islam, terj. Aam Fahmia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001.
Rahman, Yusuf. “Unsur Hermeneutika dalam tafsir al-Baidlawiâ€, Ulumul Qur’an, vol.7, no.3 1996.
Rofiq, Ahmad. Pembaharuan Hukum Islam di Indonesia. Yogyakarta: Gama Media, 2001.
Sa’adah, Sri Lum’atus. “Transformasi fikih Klasik Menuju Fikih Kontemporer: Sebuah Tawaran Penemuan Hukum Islam Melalui Metode Double Movement†dalam Jurnal Falasifa, 3, 1, 2012.
Safyan, Ali. “Kritik Fazlur Rahman Terhadap Uzlahâ€, Skripsi tidak diterbitkan. Semarang : Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang, 2001.
Sibwaihi. Hermeneutika Al-Qur’an Fazlur Rahman. Yogyakarta dan Bandung: Jalasutra, 2007.
Supena, Ilyas, dan M. Fauzi. Dekonstruksi dan Rekonstruksi Hukum Islam. Yogyakarta: Gama Media, 2002.
Downloads
Published
23-12-2013
How to Cite
Muttaqin, L. (2013). Aplikasi Teori Double Movement Fazlur Rahman terhadap Doktrin Kewarisan Islam Klasik. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 7(2), 195–206. https://doi.org/10.24090/mnh.v7i2.564
Issue
Section
ARTICLES
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).